TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Bupati Indragiri Hilir (Inhil) memimpin langsung pelaksanaan penanaman mangrove di pesisir pantai Mabloe Sungai Bela Kecamatan Kuindra. Penanaman ini juga dilakukan bersama Suku Duanu, dalam mendukung program Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) Nasional.
Adapun luas tanam di lokasi ini seluas 35 ha, dengan jumlah 105.000 batang. Adapun keseluruhan PKPM Nasional di Inhil berjumlah 285 hektare.
Pelaksanaan PKPM ini juga dilaksanakan bersempena dengan HUT ke-70 Polairud . Tujuan program yang dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran sungai Indragiri Rokan bekerja sama dengan UPT KPH Mandah, selain untuk menjaga lingkungan juga sebagai program mendukung perekonomian masyarakat di masa pandemi.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan Rabu (25/11/2020) dihadiri Bupati Inhil HM Wardan berserta rombongan Forkompinda, Danramil Kuindra, Kapolsek Kuindra, BPDASHL Indragiri Rokan, kepala UPT KPH Mandah, Ketua PMI Inhil Hj Zulaikhah Wardan, Angota DPRD Dapil VI sekaligus tokoh Duanu, Hasanuddin, serta unsur Forkopimcam Kuindra dan organisasi pemuda Anak Muda Milenial Indonesia (AMMI).
Bupati Inhil HM Wardan memberi apresiasi atas kegiatan penanaman mangrove, yang ditaja BPDASHL Indragiri Rokan KLHK dan UPT KPH Mandah DLHK Provinsi Riau.
"Daerah Inhil rawan abrasi. Kegiatan ini sangat baik demi menjaga lingkungan di daerah kita ini. Semoga Kedepan dapat diikuti semua masyarakat, dan banyak lagi bibit untuk kita tanam bersama,'' kata Wardan dalam siaran pers yang diterima Riaupos.co, Jumat (27/11/20202).
Dengan adanya program penanaman mangrove ini, Pemkab Inhil juga akan mencanangkan budidaya dan pengembangan kepiting. Dengan membaiknya kondisi lingkungan mangrove, diharapkan dapat juga meningkatkan produksi hasil budidaya masyarakat, mengingat besarnya permintaan baik di dalam maupun luar negeri.
Sementara itu Kepala BPDASHL Indragiri Rokan melalui UPT KPH Mandah, Joko Yuni Purwanto, mengatakan, PKPM di Inhil dilaksanakan seluas 285 ha. Kelak jika masyarakat dapat menjaga mangrove di Sungai Bela dengan baik, maka dapat menjadi lokasi ikan, udang, kepiting dan lainnya yang bisa menjadi sumber kehidupan masyarakat.
''Semoga dengan adanya penanaman mangrove ini ekonomi masyarakat menjadi terbantu, terutama bagi masyarakat di kawasan pesisir,'' katanya.
PKPM merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). KLHK memperluas cakupan kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKM) seluas 15.000 ha di 34 provinsi.
PKM merupakan kegiatan yang benar-benar berorientasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Penanaman mangrove tahun 2020 ini dilaksanakan oleh 863 kelompok masyarakat (Pokmas), dan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila dihitungkan dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK. Kegiatan PKM ini, merupakan kegiatan diluar padat karya penanaman yang rutin dilaksanakan oleh KLHK setiap tahun.
Sementara itu melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS) Indragiri Rokan, pelaksanaan program PKM di Provinsi Riau meliputi luasan mencapai 692 ribu ha. Lokasi kegiatan tersebar di 5 Kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hilir (25 ha), Siak (8 ha), Bengkalis (319 ha), Kepulauan Meranti (55 ha), dan Inhil (285 ha).
Editor: Hary B Koriun